hai teman
– teman pembaca setia blog saya…pada tulisan kali ini saya akan berbagi soal
daerah tempat tinggal saya, budaya di daerah tempat tinggal saya, makanan khas
di daerah tempat tinggal saya dan sebagainya yang berhubungan dengan daerah
tempat tinggal saya.
Langsung
saja lokasi Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut Kota Surabaya yang
merupakan Ibu kota Provinsi Jawa Timur, Ibu kota Kabupaten Gresik berada 20 km
sebelah utara Kota Surabaya, dengan luas wilayah 1.191,25 km2 yang terbagi
dalam 18 Kecamatan dan terdiri dari 330 Desa dan 26 Kelurahan. Secara
geografis wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112° sampai 113° Bujur
Timur dan 7° sampai 8° Lintang Selatan dan merupakan dataran rendah dengan
ketinggian 2 sampai 12 meter diatas permukaan air laut kecuali Kecamatan
Panceng yang mempunyai ketinggian 25 meter diatas permukaan air laut. Sebagian
wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu memanjang mulai
dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah dan
Panceng serta Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang lokasinya berada di Pulau
Bawean. Wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean,
yang berada 150 km lepas pantai Laut Jawa.
Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of
Java mengungkapkan bahwa nama Gtesik berasal dari dua kata yaitu Giri dan Gisik
yang berarti “gunung di tepi pantai”. Hal ini merujuk pada topografi kota yang
berada di pinggir pantai.
Menurut catatan dari Tiongkok, Gresik didirikan di
abad ke-14 oleh seorang Tionghoa Sejak abad ke-11, Gresik menjadi pusat
perdagangan dan kota bandar yang dikunjungi oleh banyak bangsa seperti, Cina,Arab, Champa,
dan Gujarat. Gresik juga sebagai
pintu masuk Islam pertama di Jawa,
yang antara lain ditandai dengan adanya makam-makam Islam kuno dari Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Fatimah
binti Maimun. Gresik sudah menjadi salah satu pelabuhan utama
dan kota dagang yang cukup penting sejak abad ke-14,
serta menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dari Maluku menuju Sumatera dan
daratan Asia (termasuk India
dan Persia). Hal ini berlanjut hingga era VOC.
Tahun 1411 penguasa Gresik, seorang kelahiran Guangzhou,
mengirim utusan ke kaisar Tiongkok. Di abad ke-15, Gresik menjadi pelabuhan
dagang internasional yang besar. Dalam Suma Oriental-nya, Tomé Pires menyebutnya
sebagai “permata pulau Jawa di antara pelabuhan dagang”.
Pada era VOC,
Afdeeling Gresik terdiri dari Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan,
dan Kabupaten Sedayu. Kota Gresik sendiri
berada pada jalur utama jalan pos Daendels. Perkembangan Surabaya yang
cukup pesat memaksa dihapuskannya Kabupaten Gresik dan bergabung dengan
Kabupaten Surabaya pada tahun 1934.
Pada awal Kemerdekaan Indonesia, Gresik hanyalah
sebuah kawedanan di
bawah Kabupaten Surabaya. Didirikannya Pabrik Semen Gresik pada tahun 1953 merupakan
titik awal industrialisasi di Gresik. Pada tahun 1974,
status Kabupaten Surabaya dihapus dan sebagai penggantinya adalah Kabupaten
Gresik, dengan bupati pertama H. Soeflan.
Kawasan permukiman pun semakin melebar, dan bahkan pusat pemerintahan
dipindahkan ke Kawasan Bunder.
Menurut literatur sejarah yang diterbitkan dari situs
resmi pemerintah kabupaten gresik (http://gresikkab.go.id/profil/sejarah),
bahwa Gresik sudah dikenal sejak abad ke-11 ketika tumbuh menjadi pusat
perdagangan tidak saja antar pulau, tetapi sudah meluas keberbagai negara.
Sebagai kota Bandar, gresik banyak dikunjungi pedagang Cina, Arab, Gujarat, Kalkuta,
Siam, Bengali, Campa dan lain-lain. Gresik mulai tampil menonjol dalam
peraturan sejarah sejak berkembangnya agama islam di tanah jawa. Pembawa dan
penyebar agama islam tersebut tidak lain adalah Syech Maulana Malik Ibrahim
yang bersama-sama Fatimah Binti Maimun masuk ke Gresik pada awal abad ke-11.
Sejak lahir dan berkembangnya kota Gresik selain
berawal dari masuknya agama islam yang kemudian menyebar ke seluruh pulau jawa,
tidak terlepas dari nama Nyai Ageng Pinatih, dari janda kaya raya yang juga seorang
syahbandar, inilah nantinya akan kita temukan nama seseorang yang kemudian
menjadi tonggak sejarah berdirinya kota gresik. Dia adalah seorang bayi asal
Blambangan (Kanbupaten Banyuwangi) yang dibuang ke laut oleh orang tuanya, dan
ditemukan oleh para pelaut, anak buah Nyai Ageng Pinatih yang kemudian diberi
nama Jaka Samudra. Setelah perjaka bergelar raden paku yang kemudian menjadi
penguasa pemerintah yang berpusat di Giri Kedaton, dari tempat inilah beliau
kemudian dikenal dengan panggilan Sunan Giri.
Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama
di Jawa Timur.
Beberapa industri di Gresik antara lain Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Nippon Paint, BHS-Tex, Industri perkayuan/
Plywood dan Maspion.
Gresik juga merupakan penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik
perikanan laut, tambak, maupun
perikanan darat. Gresik juga terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan
Uap berkapasitas 2.200 MW. Antara Gresik dan Surabaya dihubungkan oleh
sebuah Jalan Tol Surabaya-Manyar,
yang terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol.
Selain itu perekonomian masyarakat Gresik
banyak ditopang dari sektor wiraswasta. Salah satunya yaitu Industri Songkok,
Pengrajin Tas, Pengrajin Perhiasan Emas & Perak, Industri Garment
(konveksi).
Makanan
khas Gresik adalah:
Minuman
khas Gresik adalah:
Wisata
alam Kabupaten Gresik
Pantai
ini terletak di desa Delegan Kecamatan Panceng dari Gresik kota berjarak
sekitar 40 km, setelah dari Sidayu dan melewati hutan jati Panceng ada papan
penunjuk arah menunjukkan wisata Pantai Dalegan, dari jalan arteri masuk ke
utara sekitar 1 km sudah sampai di lokasi. Pantai Delegan sangat
cocok untuk wisata pantai, lomba perahu atau memancing. Pantai berpasir putih
ini setiap bulan Agustus diadakan atraksi wisata berupa perlombaan yang terkait
dengan wisata bahari.Pantai Delegan dibuka untuk umum sejak tahun 2003.
Wisata
Ziarah Kabupaten Gresik
Wisata Tradisi
Selain itu ada tradisi yang telah cukup lama hingga
sekarang masih terus berlangsung yakni tradisi rebo wekasan, Haul Bungah, Nyadran di desa Abar-abir, malem selawe,
danpasar bandeng
Wisata
pusaka
Gresik memiliki banyak peninggalan sejarah yang
berpotensi sebagai pusaka (heritage), komunitas Mataseger telah
mempelopori kegiatan pelestarian pusaka ini dengan ikut membidani lahirnya Perda
Cagar Budaya Nomor 27/2011, tinggal peran serta Pemerintah dan masyarakat untuk
ikut memelihara dan memanfaatkan potensi ini.
Dan yang terakhir adalah Fauna khas Gresik
Fauna Identitas Kabupaten Gresik adalah Rusa Bawean yaitu
Rusa yang berasal dari Pulau Bawean Kabupaten Gresik. Rusa Bawean selain
menjadi fauna identitas/ maskot Kabupaten Gresik, tetapi juga hewan kebanggaan
warga Gresik.
|
CIRI KHAS dan BUDAYA KOTA GRESIK, JAWA TIMUR
Diposting oleh
Unknown
on Kamis, 19 November 2015
0 komentar:
Posting Komentar